Selasa, 14 Oktober 2014

Lighting - Penggunaan peralatan tata cahaya

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA
           


            Secara umum, tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi, menyinari gerak pelaku, dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian, imajinasi public ke situasi tertentu, yang tragis, yang sublime, yang lepas dari dunia keseharian atau spesifik iluminasi. Hal yang sangat penting bagi cahaya lampu dapat berperan diatas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas. Apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang tersorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek, kontrasnya dengan lataar belakang, dan jarak objek dan pengamatnya. Jika sebuah pementasan lakon disoroti dengan cahaya lampu biasa, maka para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian ari scenario akan nampak  datar atau flat, tidak menarik. Disini tidak nampak sinar tajam (high-light), tidak ada bayangan, dan monoton. Agar objek yang terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka penyebaran sinar harus memiliki tinggi-rendah derajat pencerahan yang memberikan keanekaragaman hasil perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.

  1. A.    MENGENAL PENCAHAYAAN
Salah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting. Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya.
Dalam teater,lighting terbagi menjadi dua yaitu:
  1. Lighting sebagai penerangan. Yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas menerangi panggung beserta unsur-unsurnya serta pementasan dapat terlihat.
  2. Lighting sebagai pencahayaan. Yaitu fungsi lighting sebagai unsur artistik pementasan. Yang satu ini, bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah.
Dalam seni pertunjukkan, tata cahaya berada dalam disiplin teknik produksi bersama dengan tata pentas, kriya panggung (stage craft) dan hal hal lain yang bersifat sebagai pendukung visual suatu pagelaran.
Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain:
  1. 1.    Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu, kabel, holder dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
  2. 2.    Tata letak dan titik focus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik focus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umunya, penempatan lampu dalam pementasan adalah diatas dan dari arah depan panggung, sehingga titik focus tepat berada didaerah panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan titik fokus  yang paling efektif adalah 45º di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah.teori lain mengatakan idealnya, lighting dalam sebuah pementasan (apapun jenis pementasan itu) tata cahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah depan dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah.
  3. 3.    Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang dibutuhkan. Hal ini berarti, lightingman harus memiliki pengetahuan tentang warna.
  4. 4.    Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya lightingman harus memiliki pemahaman mengenai sifat karakter cahaya dari perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati jika sedang bertugas menjadi light setter atau penata cahaya.
  5. 5.    Pemahaman naskah. Artinya lightingman harus paham menegnai naskah yang akan dipentaskan. Selain itu, juga harus memahami maksud dan jalan pikiran sutradara sebagai ‘penguasa tertinggi’ dalam pementasan.
 Dalam sebuah pementasan, semua orang memiliki peran yang sama pentingnya antara satu dengan lainnya. Jika salah satu bagian terganggu, maka akan mengganggu jalannya proses produksi secara keseluruhan. Begitu pula dengan “tukang tata cahaya”. Dia juga menjadi bagian terpenting selain sutradara dan aktor, disamping make up, stage manager,dan unsur lainnya. Dengan kata lain,lightingman juga hars memiliki disiplin yang sama dengan semua pendukung pementasan.
Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta seluruh isinya. Karena penataan cahaya diatas pentas adalah peniruan dari apa yang terjadi di alam raya ini. Dari sumber cahayanya cahaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. 1.    Cahaya Langsung
Cahaya yang berasal dari matahari dengan segala pantulannya.
  1. 2.    Cahaya Tidak Langsung
Cahaya yang berasal dari bulan dengan segala macam pantulannya.

Aplikasi dari sumber pencahayaan alam tersebut diatas pentas menjadi sebagai berikut:
  1. a.    Key Light
Cahaya utama yang berasal dari lampu-lampu type profile, lekolite maupun elipsoidale. Karakter cahayanya tajam dengan pancaran cahaya yang dapat dibuat amat tajam maupun menyebar karena adanya lensa planno convex yang dapat diatur jaraknya dengan sumber cahaya. Biasanya digunakan untuk mencahayai wilayah yang khusus dan pemakaian yang spesial.
  1. b.    Fill Light
Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu fresnell dan flood. Karakter cahayanya lembut dan merata dari pusat hingga pinggir, karena sumber cahayanya dipecah oleh lensa sperikel, namun cahayanya dapat diputuskan maupun disebar dengan mengatur jarak lensanya dengan sumber cahayanya. Biasanya digunakan untuk mendapatkan suasana dengan menyiram panggung dengan warna-warna hangat maupun dingin.

  1. B.      DISTRIBUSI CAHAYA
Untuk mencapai hasil yang maksimal tentang system tata cahaya, piñata cahaya harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai system jaringan listrik dan segala aturan keselamatan pemasangan listrik.
Distribusi cahaya menjadi bagian yang penting dalam perencanaan tata cahaya agar seluruh wilayah permainan dapat tercahayai, sehingga perubahan gerak dan ekspresi wajah dapat diamati oleh penonton dengan baik.

Melihat posisinya terhadap pentas, maka pencahayaan dapat dibagi menjadi:
  1. 1.    Front Light
Cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan untuk membuat wajah dapat terlihat dari penonton. Jarak sumber cahaya dan objek cukup jauh maka diperlukan profile, likolite, elipsoidale agar cahaya dapat dikendalikan, karena dengan menggunakan shutter cahaya yang menerpa dinding proscenium dapat dihilangkan.
  1. 2.    Over Head
Cahaya yang berasal dari atas kepala pemain dengan tujuan mencahayai area panggung dari atas. Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain (downlight) meskipun berisiko bohlam menjadi lebih mudah putus oleh panas yang tidak tersalur akibat posisi tersebut. Karena jarak yang tidak terlalu jauh, type fresnell dan Plano Convex (PC) menjadi pilihan. Namun karena pertimbangan ekonomis PAR CAN Medium menjadi alternative.
  1. 3.    Down Light
Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain, meskipun berisiko bohlam menjadi putus oleh panas tidak tersalur akibat posisi tersebut.PC, Fresnell dan lekolite menjadi pilihan PAR CAN Very Nerrow dapat menjadi alternatifnya.
  1. 4.    Back Light
Cahaya yang berasal dari belakang pemain yang membuat bagian atas pemain menjadi lebih terang disbanding bagian yang lain, dengan demikian pemain seakan-akan tidak menempel dengan back-drop. Fresnell dan PAR CAN Medium pilihannya.
  1. 5.    Side Light
Cahaya yang berasal dari samping pemain yang berguna mencahayai sisi kiri atau kanan pemain. Cahaya ini amat dibutuhkan untuk karya tari utamanya balet karena banyak gerakan angkat kaki dan lompat.
  1. 6.    Cyclorama
Cahaya yang lembut dari atas (upper horizone) dan dari lantai panggung (lower horizone) yang berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan-perubahan suasana. Flood dan Striplight dengan berbagai variasinya menjadi pilihan.


  1. C.    MENGENAL PERALATAN TATA CAHAYA
Berikut adalah beberapa contoh peralatan tata cahaya:
  1. 1.    PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)
-          Berisi bohlam PAR dengan kapasitas 1.000 Watt
-          Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), dan CP 62 (flood)
-          Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan keperluan dari acara tersebut.
-          Terbuat dari alumunium
-          Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver
-          Dilengkapi dengan filter frame
-          Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut
  1. 2.    Flood halogen/CYC
-          Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1.000 Watt
-          Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience
  1. 3.    Fresnell
-          Berisi bohlam fresnell dengan kapasitas 1.000 Watt atau 2.000 Watt
-          Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakaiuntuk keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera video.

Contoh Effect Lights
Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang berkapasitas 1.500 Watt dan 2.000 Watt.
Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui computer atau lighting console.
  1. 1.    Scanners
-          Gerakan vertical: ± 230º
-          Gerakan horizontal: ± 75º
-          Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflector berupa cermin dan sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas.
  1. 2.    Moving lights
-          Gerakan vertical: ± 540º
-          Gerakan horizontal: ± 267º
-          Lampu ini terdiri  2 (dua) jenis, yaitu moving light wash dan moving light profile/spot
-          Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap dari pada scanner, misal pada fungsi iris, zoom atau frost.
-          gerakan alat ini relative lebih lambat dari pada scanner tetapi memiliki jangkauan area yang lebih luas.
  1. 3.    Smoke machine
-          Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sianar yang dipancarkan oleh lampu PAR dan lampu efek.
-          Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program computer atau lighting console, atau manual.
  1. 4.    Follow spot
-          Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung seperti MC, bntang tamu atau seseorang yang special dalam acara tersebut.
-          Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga dengan jenis bohlam.
-          Dikendalikan secara manual.
  1. 5.    City light color/wash
-          Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash.
-          Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area area acara. Sering difungsikan sebagai alternatif pengganti lampu PAR.
-          Kapasitas bohlam 2.500 Watt
-          Dikendalikan secara otomatis melalui computer atau lighting console.
  1. 6.    Mirror ball
-          Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca.
-          Tidak menghasilkan sinar tetapi bissa mereflesikan sinar.
-          Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”.


  1. D.    ISTILAH-ISTILAH  DALAM  TATA CAHAYA
 Beberapa istilah yang sering digunakan dalam tata cahaya:
  1. Lampu: sumber cahaya, ada bermacam-macamtipe, sepertipar 38, spot, follow light, focus light, dan lain-lain.
  2. Holder: dudukan lampu.
  3. Kabel: penghantar listrik.
  4. Dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya.
  5. Main light: cahaya yang berfungsi untukmenerangi panggung secara keseluruhan.
  6. Foot light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.
  7. Wing light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.
  8. Front light: lampu untuk menerangi panggung dari arah depan.
  9. Backlight: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya ditempatkan dipanggung bagian belakang.
    1. Silouet light: lampu untuk membentuk siluet pada backdrop
    2. Upper light: lampu untuk menerangi bagian tengah panggung, biasanya ditempatkan tepat diatas panggung.
    3. Tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker (sekring),tang,gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer, saklar, stopcontact, jumper, dll.
    4. Seri light: lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri (1 channel 1 lampu).
    5. Parallel light: lampu yang diinstalasi secara parallel. (1 channel beberapa lampu).
Secara sederhana hal-hal tersebut adalah yang pada umumnya harus diketahui oleh lightingman, selanjutnya baik tidaknya tata cahaya bergantung pada pemahaman, pengalaman dan kreatifitas darilightingman. Intinya, jika ingin menjadi ‘lightingman sejati’, anda harus banyak belajar dan mencoba (trialand eror).

Minggu, 05 Oktober 2014

Materi Video Edting Pertemuan ketiga (Nonton Bareng Motivator)

Pada pertemuan ketiga kita si ga terlalu banyak diberikan materi tentang Video editing, tapi kita seneng banget dah ah, nonton film motivasi tentang NASIB,Dari Pak Mario Teguh. Alhamdulilah banyak memberikan pandangan yang cukup cerah buat kita semua.

Makasih Pak :)

Materi Editing Video Pertemuan Kedua (Belajar Edit Video)

Pada pertemuan kedua sama Pak Aris kita dikasih Materi Tentang Software Adobe Premire, ini yang bisa saya ambil kesimpulannya :
1. Membuat Projek
2. Mengimport Video
3. Menggabungkan video dengan gambar
4. Memberikan efek transisi
5. Memberikan Title
6. Mengatur settingan title
7. Export file

Materi Video Editing Pertemuan pertama (Kenalan Sama Guru PPL)

Materi pembelajaran tentang editing video dapet tenaga baru dari Mahasiswa UNJ, Namanya Pak Aris Wododo. Pertama masuk kita siswa kelas XII-MM1 disuruh perkenalan diri masing-masing.
Nah setelah saya memperkenalkan saya,saya banyak diberikan masukan-masukan tentang impian saya dimasa depan.
Yaudah ga mau cerita panjang lebar lagi deh, pokonya sukses buat pak Aris semoga diberikan kesabaran dalam memberikan pelajaran buat kami murid XII-MM1:) hehehe
 

Selasa, 26 Agustus 2014

Mengoperasikan software video editing

Langkah-langkah membuat video pembelajaran mengunakan corel video studio pro X3

Sebelum membuat video pembelajaran terlebih dahulu kita harus menyiapkan apa saja yang akan di butuhkan misalnya:

1. Menyiapkan software corel video.
2. Menyiapkan gambar ,video dan audio.
§  Fungsi sofware corel video studio adalah untuk mengedit dan membuat video sebelum disajikan dalam bentuk video
§  Fungsi gambar video dan audio adalah sebagai file atau bahan untuk di edit menjadi video pembelajaran

Langkah pertama membuat video mengunakan corel video studio adalah :


1.     Kita klik start > all program dan cari corel video studio, kemudian doble klik Atau bisa juga dengan cara doble kelik di layar dekstop yang ada shortcut corelnya. Maka di layar dekstop akan muncul tampilan seperti ini:
2.     Setelah corel video studio terbuka di layar dekstop seperti ini :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6BkCly4eBt0VXua5bt82lKC86q3XQ4DG_SwdQsEHDTK3T38r5kLK0rzanvTEhFjVECkhWzW1mH9ASAaxEVDUUJfzewY2edRPhlvKv_SZaxpYgsb6fY3xn00zb2Q4Oha0UhlmO05IrlR4/s320/uvs131110-007.BMP
3.     Kemudian klik file> insert media file to library> kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL6lEoePijI98P3GjtnLX52ZTGflLAjMKTY9BIYKIuDvpTV0dbhth8uRcyBY61LY_NIj1ZiOmJBTNiQNkqBptHFk82-QTis2B64FMLGGYxJBG4Y3Je4H1b_NH5sAD9yXiY8_410YnHWvo/s320/uvs131110-004.BMP

Di sini akan terlihat
§  Insert video
§  Insert digital media
§  Insert photo
§  Insert audio
Insert video ini berpungsi untuk memasukan file yang berbentuk video ke dalam lembar kerja corel video untuk di olah atau di edit.Insert digital media adalah untuk memensukan file lebih dari satu minsalnya file yang berbentuk gambar dan video bisa di masukan bersamaan.Insert photo adalah memesukan gambar – gambar atau file yang berbformat jpg,gif,pig,uhp dan sebagainya kedalam lembar kerja untuk di edit.Insert audio adalah memansukan suara atau audio yang telah disiapkan sebelumnya untuk di edit di dalam corel video studio x3.


Sebagai contoh di sini kita akan memasukan video terlebih dahulu dengan cara

§  Klik file> insert media file to library> klik insert video
§  Kemudian muncul gambar seperti ini
§  Kemudian pilih video atau gambar yang akan di masukan lalu pilih open
§  Maka akan muncul tampilan seperti ini
§  Kita bisa lihat bahwa video yang kita pilih sudah masuk.
§  Disini kita bisa mencoba file/video yang kita masukan dengan cara klik play untuk melihat video yang sudah kita masukan tadi.
§  Sekarang kita  tingal memasukan gambar dengan cara yang sama akan tetapi kita disini memilih insert  photo
§  Kemudian pilih gambar yang akan di masukan minsalnya gambar unggu setelah memilih kemudian  klik open.
§  Maka akan muncul tampilan seperti ini
§  Disini kita bisa Perlambat jenis  tampilan gambar dengan cara meng klik bagian ujung objeck yang sudah tampil kemudian tahan dan geser ke arah kanan , jika kita rasa sudah cukup panjang maka kita lepaskan.Maka tampilannya akan berubah menjadi lebih memanjang.
Di corel video studio pro X3  ini kita juga bisa menuliskan teks dengan cara

§  Kita pilih edit> trus pilih title maka akan muncul seperti dibawah ini
§  Setelah tampilan diatas kita bisa memilih gaya teks yang akan di pakai disini kita coba dengan memakai gaya lorem lpsu..disini kita klik>kemudian tahan dan geser ke bawah taruh di title sampai tampilanya seperti di bawah ini
§  Kemudian disini kita klik doble untuk menganti teks
§  Minsalnya kita rubah kata lorem lpsum menjadi said presentasi
§  Maka teks akan terganti seperti di bawah ini
Setelah selesai mengatur gambar dan teks sekarang kita tingal memansukan audio atau suara yang akan kita pakai,caranya sama seperti memasukan gambar dan video tadi namun disini kita memilihinsert audio kemudian pilih to music track satu ,trus pilih filenya kemudian enter atau open.Maka dengan secara otomatis audio tersebut masuk pada posisi music track seperti di bawah ini

Disini kita bisa memotong audio dan video yang kita mansukan dengan cara klik ujung file yang kita masukan tadi namun disini kita geser kearah kiri sampai dengan batas atau panjang yang kita butuhkan…
kita juga bisa memperkecil suara sesuai dengan yang kita inginkan dengan cara klik sound mixer hingga muncul seperti berikut

Setelah ini muncul, maka kita bisa memilih tombol sound dan mengatur volumenya dengan cara tarik tombol ke bawah dan keatas sesuai  dengan yang kita butuhkan.

Setelah mengatur kecepatan audio disini kita juga bisa mengatur kecepatan video dengan cara :

§  Klik kanan pada file video dan pilih speed/time lapse
§  Setelah muncul seperti di diatas kita bisa mengatur kecepatanya dengan  geser kekiri untuk memperlambat gerakan video sedangkan kekanan untuk memper cepat gerakan.
Jika  kita rasa semua sudah di masukan kini tingal animasi atau gaya tampilan  untuk memper canti video disini kita bisa memilih:
•    Transition. Adalah gaya berpindah
•    Graphic. Adalah sebagai latar atau gambar
•    Pilter. Gaya atau animasi misalnya poto terkena petir atau hujan dan sebagainya

Jika kita rasa semuanya sudah selesai  maka sekarang kita save dalam bentuk MPEG  cara save adalah dengan cara :

§  Klik share
§  Lalu pilih create video file
§  Pilihlah format yang anda inginkan , di corel X3 terdapat beberapa pilihin yaitu "DV,HDV,DVD,Blue-Ray dll" 
§  Tempatkan video yang sudah diedit ke directory yang anda inginkan
§  Tunggu hingga prosesnya selesai sampai 100%

video yang telah anda buat siap di putar di aplikasi pemutar video manapun.
sumber : http://ponco99.blogspot.com/2013/11/mengoperasikan-software-vi

Prosedur Pengoperasian Video Editor

Apa itu Video ?


Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Kita sebagai manusia tidak dapat menakap jeda antar frame yang diputar dengan kecepatan tinggi, rata-rata di atas 20 frame per detik. Standar kecepatan perputaran frame ini kita mengenal beberapa standar broadcast.
Video Analog dan Video Digital
Video Analog, Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.
Video Digital, juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
Format Data Video
Video Analog : VHS, S-VHS, Beta, Hi-8
Video Digital : Digital 8, AVI, Mov, MPEG1 (VCD), MPEG2(DVD) DV, MPEG4 dan lainya.


Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau resolusi, dan data ratenya.
Contoh :
MPEG1 memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15
Mbps, digunakan untuk VCD, sama dengan VHS pada Video Analog MPEG2
memiliki resolusi 720 x 576 pixel dan bitratenya 9,8 Mbps, digunakan untuk
DVD, sama dengan S-VHS pada Video Analog MPEG4 digunakan untuk video
streaming.
Video Digital, tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam
proses reproduksi (selama tidak dilakukan kompresi), selain itu lebih mudah
dalam editingnya dengan system non-linear, tetapi apabila ada kerusakan
sebagian data (kombinasi sinyal 0 dan 1) maka akan rusak keseluruhan,
berarti kita tidak dapat menggunakan data tersebut.

Teknik Video Editing
Teknik Linear dan Non-Linear Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCRVideo Cassete Recorder), bias juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih muda karena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.

Peralatan Kerja 1. PC sekelas P4 atau AMD Athlon, sebaiknya menggunakan teknologi Hyper Trading. 2. Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Port Fire Wire IEEE 1394, USB2, digunakan untuk proses transfer dari camcoder ke PC. 3. Kabel Firewire atau USB 4. Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik menggunakan SCSI Harddisk, sedangkan untuk yang standar gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal 7200 rpm. 5. Sound Card 6. VGA card 7. CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW

Alat dan Bahan
Personal Compter (PC) dengan standar sebagaimana di syaratkan diatas.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terhubung dengan benar.
4) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
5) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati, jangan bermain game.
6) Setelah selesai, matikan komputer sesuai prosedur yang aman!

Langkah Kerja

1) Siapkanlah semua peralatan yang akan digunakan!
2) Periksa semua kabel penghubung pada PC.
3) Nyalakan PC dan jalankan program video editing
4) Kerjakan Tugas dan Tes Formatif di atas.
5) Apabila menemui kesulitan dalam memahami materi yang ada, segera tanyakan denga instruktur.
6) Setelah selesai, matikan komputer dan rapikan seperti semula.

Penyuntingan Video dengan Adobe Premier
Setelah melaksanakan kegiatan Pemelajaran 2 diharapkan peserta diklat dapat mengenal dan mengoperasikan software Penyuntingan Video.Sekarang Kita mulai dengan membuka Adobe Premiere Pro Klik Start >Program > Adobe > Adobe Premiere Pro, premiere akan menanyakan kepada kita apakah kita akan membuka file yang telah ada, atau membuat file baru, untuk latihan ini tetntu saja kita akan membuat file baru.
Dan selanjutnya muncul windows dengan dengan New Project klik pada tab
Custom Setting, pada frame General , seperti tampak pada gambar barikut
:
Gambar 3. Tampilan Custom Settings Pada Window New Project

kerena kita kita akan membuat file Video lebih baik kita memilih
Editing Mode Video for windows,
Time base 29.97 frame per second,


Pada Frame Video kita isikan
Frame size 720h : 480v
Frame rate: 29.97 frames/second
Pixel Aspect Ratio: D1/DV NTSC (0.9)
Pada Frame Audio kita isikan:
Sample rate 44100 Hz
Display Format Audio Sample
Dan apabila akan menyimpan settingan ini kita tekan tombol SavePreset, kita
isi kan nama dan description, dan secara otomatis setingan kita akan terlihat
pada tab Load Preset, kita simpan File project (ex: Latihan) kita tersrah
menentukan lokasi file project kita.


1) Elemen-Elemen Premier Pro
Jendela Project :
Gambar 4. Area Kerja Adobe Premier

Tempat menampilkan informasi file proyek aktif dari pekerjaan pengeditan video yang tengah dilaksanakan. Juga tempat menyimpan clip-clip hasil impor untuk penggunan pengeditan. Selain itu efek video dan audio juga kita simpan di jendela ini.
Jendela Monitor : Jendela untuk menampilkan clip-clip video dan draft pengeditan yang tengah dilaksanakan.
Jendela Timeline : Area Kerja dalam pengeditan video dengan menyusun clip-clip video untuk membentuk sebua rangkaian video final.
Toolbar : Tombol/shortcut fungsi dalam melakukan pengeditan video
Palet : Jendela tambahan untuk mengetahui yang sedang dilaksanakan.
Import File Untuk melakukan pengeditan suatu video, terlebih dahulu kita meng-impor file kita perlukan, dengan cara klik menu File>Import (Ctrl+I) atau klik kanan pada windows project dan pilih import, di sini kita bias meng-impor file video,audio dan image. Pada project windows kita bisa membuat Bin(seperti folder pada windows explorer) Bin ini memudah kita dalam memanagement file project kita. Pada latihan ini kita akan membuat 3 bin dengan nama bin masing2 Video,audio, dan image.
Cara membuat Bin, klik pada menu File>New>Bin, atau klik kanan pada project windows pilih bin.
Gambar 5. Tampilan Window Project



Transition
Transisi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, dalam pengeditan suatu video transisi merupakan perpindahan dari satu video ke video berikutnya. Kali ini kita akan mencoba untuk memasukkan sebuah film ke dalam areal kerja kita. Tahap awal yang harus kita lakukan adalah “klik File dari Bar lalu klik Import”. Setelah kita klik import kita lihat pada Project Window secara otomatis terdapat file yang kita import. Untuk meletakkan file yang telah kita import ke dalam TimeLine guna pengeditan, akan kita lakukan dengan cara yang paling mudah dengan teknik DRAG atau DROP yaitu menarik langsung file yang kita inginkan ke dalam time line, untuk file video dan image kita masukkan ke timeline pada track video sedangkan file audio kita masukkan ke track audio.

Setelah file dimasukkan ke dalam timeline, tampilan gambar yang kita lihat sangat kecil. Untuk memperbesar tampilannya klik Zoom tool yang berada pada toolbox disamping timelime, klik menu windows>Tools. Sekarang kita memasukkan dua file video kedalam track video 1 dan video 2
Gambar 6. Jendela Timeline

Sekarang kita akan mencoba untuk membuat sebuah Transition. Transisis ini berfungsi untuk membuat tiap perubahan video 1 dan 2 atau tiap perpindahan antara scene I dan scene II menjadi halus. Untuk membuka perintah transisi kita buka menu Window lalu klik Effect, dan window effect akan muncul (secara default windows effect ini terdapat pada project windows).
Gambar 7. Daftar Effects pada jendela Project


Pada menu ini terdapat banyak pilihan, kalau telah memilih transition yang sesuai dengan keinginan maka kita gunakan teknik DRAG dan DROP lalu letakkan kedalam Timeline diantara video 1 dan video 2. (lihat gambar di bawah ini).Untuk melihat hasilnya tarik pointer sehingga melewati transisi, dan lihat pada monitor windows.
Gambar 8. Tampilan Jendela Timelines



Proses Editing

Disini kita akan memulai pengeditan Video. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah klik 2 kali pada file yang berada di Project Window, lalu kita akan masuk kedalam Source Monitor( monitor sebelah kiri) Source Monitor dapat digunakan untuk memotong gambar, yaitu dengan menentukan terlebih dahulu frame mana yang kan kita masukkan ke dalam Timeline. Setelah kita tentukan frame yang akan kita ambil lalu klik tombol “Set In Point( { )” kemudian tentukan sampai frame berikutnya lalu tekan tombol “Set Out Point( } )”.

Gambar 9. Tampilan Monitor video yang sedang di edit

Kemudian cara meletakkan frame tersebut kedalam TimeLine pilih dulu track yang kita ingin kan untuk menempatkan potongan video terdebut, kemudian klik tombol “Insert” pada monitor windows. Secara otomatis frame tersebut masuk ke dalam TimeLine. Atau drag and drop Monitor source nya. Ke dalam Timeline dan track yang kita pilih.

Gambar 10. Tampilan track pada timelines




Edit dari : Adobe Premiere Pro_Bag.1.pdf

"http://ponco99.blogspot.com/2013/11/apa-itu-video-videofilm-adalah.html"